1001 Malam Kota
- putrisenja
- May 29, 2018
- 1 min read

1001 Malam Kota
Kupikir diriku paham benar maka akan mudah menyusuri jalanan sepi bergilir Dalam sunyi malamnya kota kupikir diriku mengerti Tentang dunia kota yang tertidur pulas Bagaikan putri kecil di pangkuan ibunya Cantik, Sunyi, dan Hitam membisu…
Kupikir diriku benar, tapi tidak! Dalam dingin yang menampar lalu menerkam Hembusan nafasnya bercerita hangat Tentang anak bengis yang murung habis dihujat warga Sedang mengangis mengenang rasa sebuah keluarga Malam ini ia terlantang di selokan ditinggal ayah pemabuknya
Kota dalam pelukan malam, mengenang bercerita Tentang wanita tua yang menjelajahi jalanan sejak fajar sampai senja ia berlari mencari Sempat ia disangka orang gila! Banjir airmatanya melelehkan tiap batu yang dilewatkan berharap menemukan gadisnya yang tak kembali kemaren usai bertengkar, lalu ia terjun hilang ke pesta pora
Tangisan iba mereka, yang redup dalam keriuhan kota Kota yang Kejam!, kota yang Ramai, Kota yang terus bercerita mengenang… Kupikir diriku paham benar, Tentang kota yang samar-samar bahagia! Tapi tidak… tidak… tidak pernah!
-putrisenja dec 2017
Comments